Foto: leighd.deviantart.com
Ramdan
Rabu, 20 Mar 2013 – 09:59:56 WIB
Satunegeri.com – Permintaan sup sirip hiu yang terus menerus, membuat Populasi hiu di seluruh dunia mengalami penurunan yang cepat dan drastis. Akibatnya, banyak spesies hiu mengalami penurunan lebih dari 75% dan pada beberapa spesies tertentu hingga mencapai 95%.
Penasihat Teknis Senior Conservation International Indonesia (CII) Mark V. Erdmann dalam diskusi panel Vulnerability and Ecological Role of Sharks and Rays pada Simposium Nasional Perlindungan Hiu, di Jakarta, kemarin (19/3), setiap tahunnya 73 juta hiu dibunuh, dan diambil siripnya, dan Indonesia adalah eksportir ikan hiu dan pari manta terbesar di dunia.
Menurunnya populasi sebagai predator puncak yang menjamin kesehatan ekosistem laut secara drastis akibat penangkapan dalam skala besar, membuat ekosistem laut ini semakin terancam. Di sisi lain, Indonesia semakin menonjol sebagai salah satu tujuan pariwisata bahari kelas dunia, dimana ikan hiu dan pari manta merupakan objek wisata bahari dengan daya tarik yang tinggi diantara semua jenis ikan lainnya.
Menurutnya, sudah saatnya Pemerintah Indonesia meninjau kembali kebijakan nasional tentang pengelolaan perikanan hiu dan pari manta, dengan mempertimbangkan nilai ekonomi hiu dan pari manta sebagai objek perikanan dibandingkan sebagai objek pariwisata maupun sebagai bagian dari ekosistem laut yang sehat dan menjamin kesejahteraan masyarakat pesisir.
Karena itu, ia mengajak semua, memulai proses membatasi eksploitasi hiu secara bertahap dimulai dari daerah yang telah mengembangkan sektor pariwisata bahari secara besar, seperti Bali, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.
Pada kesempatan itu, Mark juga mengapresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Raja Ampat, yang telah ikut mendorong dan memiliki komitmen tinggi bagi suaka hiu dan pari manta serta kelestarian ekosistem perairan laut Raja Ampat dengan menerbitkan Perda No. 9 Tahun 2012 tentang Larangan Penangkapan Ikan Hiu, Pari Manta dan Jenis-Jenis Ikan Tertentu di Perairan Laut Kabupaten Raja Ampat.